Pelatihan Tenaga Surveilans Epidemiologi PD3I Sukses Digelar di Hotel Sinar Mas Polewali Mandar
06 Sep 2023 BERITA
Pada
tanggal 29 Agustus s.d tanggal 05 September 2023, Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar bekerja sama
dengan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar, menggelar Pelatihan
Tenaga Surveilans Epidemiologi (PD3I) di Hotel Sinar Mas, Polewali Mandar.
Pelatihan yang berlangsung selama Tujuh hari efektif, ini bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi tenaga surveilans di Puskesmas se-Kabupaten Polewali Mandar dalam
menghadapi berbagai tantangan epidemiologi.
Kegiatan
pelatihan ini diikuti oleh lebih dari 30 tenaga surveilans epidemiologi yang
berasal dari berbagai Puskesmas di wilayah Kabupaten Polewali Mandar. Para
peserta diberikan pengetahuan dan keterampilan terkini dalam mengumpulkan,
menganalisis, dan melaporkan data epidemiologi yang berkaitan dengan penyakit
menular dan non-menular.
Dalam
sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, H.M. Suaib Nawawi. SKM.,M.Kes,
menyatakan pentingnya peran tenaga surveilans epidemiologi dalam mendukung
upaya pencegahan dan pengendalian penyakit. Beliau juga mengapresiasi kerja sama
dengan BBPK Makassar yang telah membantu menyelenggarakan pelatihan ini.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi-materi penting seperti:
- Konsep Dasar Surveilans Epidemiologi
- Kebijakan Surveilans Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
- Surveilans Campak- Rubella
- Surveilans Difteri
- Surveilans Tetanus Neonatorum
- Surveilans Pertusis
- Komunikasi Risiko
- Anti Korupsi
Selain
itu, pelatihan juga melibatkan sesi praktik langsung dan diskusi kelompok guna
mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam situasi dunia nyata.
Para
peserta pelatihan sangat antusias mengikuti kegiatan ini, dan mereka berharap
pengetahuan yang mereka dapatkan akan membantu meningkatkan kemampuan mereka
dalam mendukung program-program kesehatan dan melindungi masyarakat dari
berbagai ancaman penyakit.
Pelatihan
Tenaga Surveilans Epidemiologi PD3I yang sukses ini menunjukkan komitmen Dinas
Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar dalam meningkatkan kapasitas sumber daya
manusia dalam bidang epidemiologi, serta berpotensi memberikan manfaat besar
dalam pemantauan dan pengendalian penyakit di masa yang akan datang.
Kegiatan Terbaru
Rapat Lintas Sektor Satukan Langkah Kabupaten Polewali Mandar Menuju Eliminasi TBC 2030?...
Rapat koordinasi lintas sektor dan lintas program menuju eliminasi TBC 2030 digelar untuk menyamakan langkah seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Polewali Mandar dalam mempercepat penanggulangan tuberkulosis sesuai target nasional Perpres Nomor 67 Tahun 2021. Dalam rapat ini dibahas peran dan tugas Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TBC), kebijakan terkini program TBC serta analisis situasi kasus dan capaian program TBC di Kabupaten Polewali Mandar, dilanjutkan paparan kebijakan penemuan kasus, diagnosis, pengobatan TBC, dan pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) yang menjadi salah satu intervensi kunci menuju eliminasi. Seluruh peserta kemudian terlibat diskusi untuk mengidentifikasi tantangan di lapangan dan menyusun rencana tindak lanjut (RTL) bersama, yang menekankan penguatan kolaborasi lintas sektor, peningkatan penemuan kasus aktif, kepatuhan pengobatan, serta perluasan cakupan TPT agar target eliminasi TBC 2030 di Kabupaten Polewali Mandar dapat tercapai....
Selengkapnya...
Upgrade Layanan KB: Dokter dan Bidan Diasah Total Lewat Pelatihan Kontrasepsi 20–27 November (Daring) dan 28 November–5 Desember 2025 (Luring)...
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan diselenggarakan secara berjenjang selama dua minggu untuk memperkuat kompetensi tenaga kesehatan dalam memberikan layanan KB yang komprehensif dan berkualitas. Sesi daring berlangsung selama tujuh hari, mulai 20–27 November 2025 melalui Zoom, membahas materi kebijakan dan strategi pelayanan KB, konsep pelayanan kontrasepsi, konseling keluarga berencana, penapisan kriteria kelayakan medis dengan Roda Klop, konseling menggunakan ABPK, pelayanan kontrasepsi pada kondisi khusus, pelayanan dengan metode AKDR dan implan, pencegahan dan pengendalian infeksi, hingga pencatatan dan pelaporan KB yang seluruhnya dikemas dalam bentuk kerja kelompok dan studi kasus untuk memperdalam pemahaman peserta.Tahap luring dilaksanakan tanggal 28 November–5 Desember 2025 selama enam hari dan berfokus pada penguatan keterampilan klinis melalui pembelajaran berbasis Blended Learning Center (BLC), simulasi tindakan, dan praktik lapangan di beberapa puskesmas dan Rumah Sakit yang menjadi wahana pelayanan kontrasepsi. Peserta mendapatkan kesempatan melakukan role play konseling, simulasi pemasangan AKDR dan implan pada model, hingga mengikuti alur pelayanan langsung di lapangan dengan pendampingan fasilitator nasional dan daerah, sehingga materi teori yang telah diterima pada sesi daring dapat diaplikasikan secara nyata di tempat kerja.Pelatihan ditutup dengan pelaksanaan post test untuk mengukur peningkatan pengetahuan, disertai umpan balik dan penyusunan rencana tindak lanjut (RTL) masing-masing peserta terkait penerapan standar pelayanan kontrasepsi di fasilitasnya. Selama rangkaian kegiatan, peserta menunjukkan antusiasme tinggi, aktif berdiskusi dalam kelompok, serta berkomitmen memperbaiki mutu pelayanan KB dan kontrasepsi di wilayah kerjanya agar mampu mendukung pencapaian program kesehatan ibu dan anak serta penurunan angka kehamilan yang tidak direncanakan....
Selengkapnya...
Pastikan Hasil Lab Akurat, Dinkes Gandeng PT Labiosis Uji Fungsi Analyzer BIOSYSTEMS BTS-350...
Uji fungsi alat BIOSYSTEMS BTS?350 dilaksanakan sebagai langkah awal sebelum analisator kimia klinik semi?otomatis Puskesmas tersebut digunakan secara rutin dalam pelayanan pasien. Kegiatan ini bertujuan memastikan seluruh sistem alat, mulai dari komponen optik, akurasi pembacaan fotometrik, kestabilan suhu reaksi, hingga alur cairan sampel dan reagen, bekerja sesuai spesifikasi pabrikan sehingga mendukung mutu hasil pemeriksaan laboratorium.?Pelaksanaan uji fungsi dipimpin langsung oleh tim teknis PT Labiosis selaku penyedia reagen dan mitra pendamping alat. Tim bersama petugas laboratorium Puskesmas melakukan serangkaian tahapan pemeriksaan, antara lain pengecekan hardware, pemanasan awal, pengujian blanko, kalibrasi menggunakan standar pabrik, pengukuran kontrol kualitas internal, serta verifikasi hasil terhadap nilai rujukan untuk memastikan tidak ada deviasi yang dapat memengaruhi ketepatan hasil.?Selain aspek teknis, tim juga menilai kemudahan penggunaan perangkat lunak BTS?350, kapasitas penyimpanan dan pencetakan hasil, serta kemampuan alat menjalankan berbagai metode pemeriksaan biokimia yang dibutuhkan di layanan tingkat pertama. Hasil uji yang dinyatakan baik menjadikan BIOSYSTEMS BTS?350 siap dioperasionalkan sebagai alat utama pemeriksaan kimia klinik di Puskesmas, sehingga setiap hasil uji laboratorium yang dihasilkan diharapkan akurat, andal, dan dapat dipertanggungjawabkan untuk mendukung diagnosis dan pemantauan terapi pasien....
Selengkapnya...
Perkuat SPM dan Cek Kesehatan Gratis, Pertemuan Lintas Program PTM Satukan Strategi Nasional–Daerah Lawan Penyakit Tidak Menular...
Pertemuan lintas program Penyakit Tidak Menular (PTM) dalam rangka mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan dan penguatan Program Nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG) diselenggarakan untuk menyatukan persepsi dan memperkuat koordinasi seluruh pemangku kepentingan kesehatan daerah. Kegiatan ini mengulas kebijakan percepatan pembangunan kesehatan serta upaya penurunan angka penyakit menular dan tidak menular yang selaras dengan arah Renstra Kementerian Kesehatan 2025–2029 dan RPJMN di bidang pengendalian penyakit.Sesi utama diawali dengan paparan Direktorat P2PTM Kemenkes mengenai Renstra dan RPJMN pengendalian PTM 2025–2029, termasuk target deteksi dini, pengendalian faktor risiko, dan penguatan layanan skrining PTM yang terintegrasi dengan Program CKG. Dilanjutkan pemaparan Bersama SPM Ditjen Bina Bangda Kemendagri tentang tata cara pencatatan dan pelaporan SPM bidang kesehatan melalui aplikasi E-SPM, mulai dari kewajiban pelaporan daerah, tenggat waktu penginputan, hingga pentingnya konsistensi data untuk evaluasi kinerja pemerintah daerah.Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat kemudian memaparkan sinkronisasi data deteksi dini faktor risiko PTM melalui aplikasi Sehat Indonesia (ASIK), yang memudahkan pencatatan skrining PTM dan pemantauan individu berisiko secara by name by address di fasilitas pelayanan kesehatan dan posbindu. Pada akhir pertemuan, peserta menyusun rencana tindak lanjut (RTL) yang berisi komitmen perluasan layanan CKG, integrasi pelaporan SPM melalui E-SPM, optimalisasi penggunaan ASIK di seluruh puskesmas dan jejaringnya, serta penguatan koordinasi lintas program dan lintas sektor agar target SPM bidang kesehatan dan indikator nasional PTM dapat tercapai secara berkesinambungan....
Selengkapnya...
